Februari
2018,
Perjalananku
di mulai dari Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Sebelumnya tak ada list
perjalanan menuju Krayan, salah satu kecamatan di Nunukan, Kalimantan
Utara. Jarak Kabupaten Nunukan hingga
Kecamatan Krayan cukuplah jauh. Sebelumnya ku tak pernah mendengar nama daerah
tersebut. Hingga akhirnya ku harus singgah di daerah yang untuk ku cari di
google maps saja sangatlah susah. Yang ku liat hanya hutan-hutan yang sangat
luas.
Perjalanan
pun dimulai, ku berangkat dari Pelabuhan Liem Hie Djung Nunukan menuju
Pelabuhan Tengkayu 1 Tarakan. Perjalanan ku tempuh kurang lebih dua jam. Waktu
yang cukup lama berada di speadboat. Sesampai di Tarakan, aku harus melanjutkan
perjalanan lautku selama kurang lebih tiga jam menuju Pelabuhan Malinau. Dari
Pelabuhan Malinau, ku harus mencari penginapan untuk bermalam. Tak ada jadwal
penerbangan tujuan Krayan saat itu. Ku dapati hotel yang tak jauh dari Bandara
Robert Atty Bessing Malinau. Jadwal penerbanganku pukul 08.00 WITA, dan ku
berjalan dari hotel ke bandara sambil menikmati sepinya daerah Malinau.
![]() |
Bandara Robert Atty Bessing Malinau |
Pengalaman
pertama bagiku, ketika hendak naik ke Pesawat Udara ku harus menimbang berapa
berat badanku. Ya, sebelumnya yang ku tau hanya barang bawaan yang harus di
timbang. Dan ternyata pesawat yang akan mengantarkanku ke Krayan adalah pesawat
udara dengan kapasitas 12 Orang. Perjalanan udara ke Bandara Krayan ku tempuh
kurang lebih tiga puluh menit dari bandara Malinau dengan ketinggian yang cukup
rendah. Ku sangat amat bisa mengambil gambar hutan dengan jarak yang cukup
dekat. Ya, yang ku lihat saat berada di Pesawat adalah bentangan luas akan
hutan.
![]() |
Penampakan Hutan Krayan |
Akhirnya
perjalanan menuju Krayan pun selesai. Yeee, aku sampai di Krayan, Kalimantan
Utara. Sempat bingung karena bandara yang ada disana sangat kecil dan cukup
sepi. Tak ada gambaran menganai Krayan sebelumnya. Dan ternyata, Krayan penuh
dengan warna Hijau yang tak lain adalah bukit dan hutan. Tak sadar kalau pagi
itu ku meninggalkan Hotel tanpa sarapan, dan perut pun mulai berteriak.
Akhirnya ku memutuskan untuk mencari tempat makan. Aku pun melihat warung yang
tak jauh dari Bandara, hingga akhirnya ku makan mie instan yang cukup nikmat
dengan udara Krayan yang cukup dingin.
![]() |
Pemandangan di Krayan |
Setelah
perut terisi, ku langsung menuju penginapan. Dan kalian tahu? Ku tak
mendapatkan sinyal disana. Waw, kali ini aku harus benar" jauh dari
Handphone. Penginapanku tak jauh dari tempat tujuanku di Krayan. Kala itu hari
Sabtu, dan aku menyelesaikan tugasku satu hari itu dan berniat secepat mungkin
kembali ke Nunukan. Satu hari terlewati, dan ku sudah memesan tiket pesawat
untuk hari Senin. Karena hari minggu, bandara tidak beroperasi. Mingguku cukup
suram, karena ketersediaan listrik dan sinyal sangatlah minim. Ku dapat
menikmati listrik dari pukul 18.00 WITA hingga 05.00 WITA. Seperti halnya
sinyal, ku harus hafal jadwal kapan sinyalku tertarik dengan handphoneku.
Hahahaa. Karena kebosananku, akhirnya ku memutuskan untuk keluar dan menikmati daerah
tersebut. Tak jauh dari penginapan, ternyata ku bertemu dengan Kaka Cantik yang
sebelumnya pernah ku jumpa di Nunukan. Kaka itu ingat dengan diriku, hingga
akhirnya kita saling berkenalan. Jujur saja, ku sama skali tak mengingat kapan
pastinya kami pernah bertemu sebelumnya. Tapi itu tak penting buatku, karena
akhirnya ku punya teman untuk menikmati hariku di Krayan.
Yes, kami
berdua menikmati waktu dengan berbelanja. Karena memang tak ada kegiatan lain
yang bisa dilakukan tanpa listrik saat itu. Selain berbelanja, aku pun di ajak
ke kantor daripada bosan di kamar. Itu lebih menyenangkan daripada harus
menikmati hari-hari di kamar. Akhirnya ku punya teman untuk ngobrol dan
menikmati Krayan, Kalimantan Utara. Tak banyak yang bisa ku nikmati, karena
tempat yang indah begitu jauh dan waktu yang ku punya pun tak mendukung.
Bersama teman baruku, ku banyak tau tentang Krayan.
Krayan ini
memiliki banyak sekali potensi alam itu yang ku lihat. Penduduk disana
sangatlah ramah. Tak perlu mengenal siapa aku, kamu, dia dan mereka, penduduk
disana pasti akan saling menyapa, membantu dan mungkin kamu yang baru saja
dikenal akan langsung diminta untuk singgah ke rumah untuk menikmati hidangan
di meja makan.
Hari
mingguku berakhir, dan bahagia sekali rasanya akan kembali ke peradaban.
Hahaha. Dari penginapan ke bandara tak begitu jauh, ku diantar ke bandara dan
ternyata aku tak bisa ikut serta dalam penerbangan pagi itu. Dan akhirnya ku
lihat jadwal penerbangan yang kosong. Aku hanya bisa memilih penerbangan hari
Selasa atau minggu depan. Well, aku memutuskan untuk kembali ke penginapan dan
menikmati hariku kembali.
Alasan
kenapa ku tak bisa ikut terbang pagi itu karena pesawat yang seharusnya
mengantarkan ke Malinau harus digunakan untuk menolong warga yang sakit. Tak
ada kendaraan yang bisa digunakan untuk mencapai daerah terdekat kecuali dengan
pesawat udara. Krayan ini, perbatasan langsung dengan Malaysia, dan hampir
selutuh kebutuhan sehari-hari didapatkan dari Negeri Malaysia. Produk-produk
yang ku jumpai disana, mulai dari minum dan makanan adalah produk Malaysia.
Sedih rasanya, tinggal di Indonesia tapi harus menggunakan produk negara
tetangga. Tapi apa boleh buat, akses untuk mendapatkan barang dari Indonesia
sangat susah. Pengadaan pembuatan jalan menuju Malinau baru dimulai, dan entah
tahun berapa dapat beroperasi.
Waktuku di
Krayan bertambah dan aku pun tidak punya agenda lain hingga akhirnya ku
memutuskan untuk berkeliling di sekitar penginapan. Di daerah ini ku temui
garam yang sebelumnya tak pernah ku tahu. Garam Gunung! Daerah yang sangat jauh
dari laut ini memiliki keunikan tersendiri dengan adanya garam gunung. Desa
Long Midang, Krayan dengan ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut itu,
terdapat sumur garam gunung yang sangat melimpah. Garam gunung ini menjadikan
Krayan sangat rutin mengekspor garam ke Malaysia. Selain Krayan kaya akan garam
gunung, krayan masih memiliki potensi yang sangat tinggi yaitu dengan beras
Adan. Beras Adan adalah padi unggul organik yang banyak dipasarkan ke Malaysia
dan Brunei. Sebelumnya ku pernah mencicipi nasi dari beras Adan ini, tanpa
menggunakan lauk pun nasi ini sangatlah nikmat. Beras Adan memiliki tiga
varietas yang berbeda, putih, merah dan hitam. Tingginya karbohidrat pada
varietas putih dan kandungan mineral di varietas hitam membuat beras ini mampu
memberikan kontribusi nilai gizi yang baik.
![]() |
Pos PAMTAS RI - MALAYSIA |
Waktu
tambahan pun habis untuk berbelanja oleh" khas Krayan, ada garam gunung,
beras Adan Putih serta beras Adan Hitam. Tak sadar kalau tas kosongku harus
terisi penuh hingga akhirnya untuk naik pesawat pun harus terkena biaya
tambahan. Ahhaa, kapan lagi bisa membawa oleh-oleh dari daerah unik ini.
![]() |
Pemandangan di depan Bandara Krayan |
Aku kembali
ke Nunukan dengan pengalaman baru. Kali ini aku menaiki pesawat udara dengan
kapasitas empat orang. Dan perjalananku lebih lama daripada keberangkatan. Hal
yang sangat menyenangkan pula, bisa akrab dengan penumpang lainnya. Perjalanan
singkat itu diisi dengan saling bercerita mengenai Krayan yang begitu Kaya
Raya.
1 Comments
How to Play Baccarat – Rules, Scoring, Strategy, & Variants
ReplyDeleteLearn about the basic rules of Baccarat 바카라 and how to play with Baccarat Online. 메리트 카지노 Learn basic casino game rules, including strategy, strategy, หารายได้เสริม and strategy.